Pemilihan
presiden Indonesia 2014 sangat menegangkan karena kandidat calon
presiden dan wakilnya hanya 2 pasang. Berdasarkan penjelasan KPU
kemungkinan besar pemungutan suara untuk pemilihan presiden hanya
dilakukan 1 putaran. Berita ini memang menguntungkan bagi negara karena
semakin banyak proses pemungutan suara, maka semakin banyak biaya yang
dibutuhkan untuk pemilihan presiden. Pesta demokrasi untuk penentuan
arah Indonesia untuk lima tahun ke depan pada tanggal 9 Juli ini
merupakan waktu yang sangat ditunggu-tunggu bagi masyarakat Indonesia
terkhusus bagi kedua calon pasangan capres dan cawapres.
Indonesia
yang sudah merdeka hampir 69 tahun sangat membutuhkan pemimpin yang
berintegritas tinggi, bertanggung jawab, dekat kepada masyarakat, tegas
dalam memimpin, mengutamakan pluralisme dan sebagainya.
Indonesia harus berkaca selama 69 tahun sudah merdeka, Indonesia
seharusnya sudah bisa disebut negara maju. Wilayah yang luas, sumber
daya alam yang sangat banyak, dan sumber daya manusia yang luar biasa
dan berpotensi tinggi seharusnya menjadi pondasi yang kuat untuk
mengalahkan negara lain untuk maju dan membawa rakyat ke cita-cita
Indonesia yaitu hidup sejahtera dan makmur. Tetapi pada kenyataannya,
ternyata Indonesia masih jauh dari harapan bangsa, masih banyak
masyarakat yang hidup melarat, kekayaan negara dikuasai oleh bangsa
asing sehingga masyarakat semakin tersingkir dari negara lain. Hal ini
sangat ditakutkan karena Indonesia akan ikut dalam Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) 2015.
Pemimpin
Indonesia haruslah yang berasal dari rakyat, karena pemimpin yang
berasal dari rakyat akan lebih mengerti mengenai kehidupan rakyat
khususnya rakyat kecil yang selama ini disebut sebagai sampah negara
bagi mereka yang tidak mempunyai hati nurani dalam kepemimpinan.
Pemimpin dari rakyat akan mengutamakan kepentingan rakyat, dan
memperjuangkan hidupnya hanya untuk rakyat karena sadar bahwa tanpa
rakyat dia bukanlah siapa-siapa. Pemimpin Indonesia haruslah bersih dari
segala tindakan kriminal dan kasus-kasus yang telah merugikan negara.
Dengan adanya pemimpin yang bersih, maka negara ini juga akan bersih
dipimpinnya dari segala tindakan-tindakan yang telah merugikan bangsa
dan negara.
Sosok
yang paling tepat menjadi presiden Indonesia adalah Ir. H. Joko Widodo
dengan calon wakilnya Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla. Kedua kandidat ini
merupakan sosok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia untuk
memimpin negara ini agar lebih baik dari sebelumnya. Jejak rekam seorang
Jokowi sangatlah luar biasa, mulai dari menjadi Wali Kota Solo sampai
menjadi Gubernur DKI Jakarta yang merupakan pusat dari segalanya di
Indonesia. Sadar atau tidak banyak yang beranggapan bahwa Jokowi bukan
lah seorang pemimpin yang sangat diperlukan bangsa, tetapi perlu kita
garis bawahi bahwa tidak mungkin Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI
periode 2012-2017 dengan 5 pasang lawannya yang menjadi calon gubernur
dan wakil gubernur.
Semasa kampanye, banyak
dilontarkan kepada calon presiden no urut 2 ini. Mulai dari isu capres
boneka, isu keturunan Tionghoa dan agama Kristen, isu buku nikah palsu
serta yang lainnya. Bagi sebagian masyarakat terkhusus bagi saya black campaign
ini tidak mempengaruhi kepercayaan saya kepada Jokowi untuk menjadi
orang no 1 di Indonesia, Jokowi memang pantas menjadi presiden Indonesia
yang ke 7 untuk membawa Indonesia menjadi negara yang hebat seperti
slogannya “Indonesia Hebat”. Jokowi juga akan melakukan revolusi mental
yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia agar bisa bersaing
dengan bangsa lain dan bisa menguasai negaranya sendiri serta menarik
harta kekayaan Indonesia dari bangsa lain.
Masyarakat
Indonesia mempunyai keyakinan besar bagi Jokowi menjadi presiden
Indonesia 2012-2017 disebabkan juga karena kerendahan hatinya, ketulusan
hatinya serta kejujuran dalam bekerja. Selain itu, sifat lain yang
sangat dibanggakan dan disukai oleh masyarakat terhadap capres no urut 2
ini yaitu sederhana dalam tingkah dan berbicara, tidak pendendam
walaupun banyak black campaign dilontarkan kepadanya, pekerja
keras sehingga bisa membangun kota Solo dan DKI Jakarta, komunikatif
selalu mengutamakan dialog dan negoisasi kepada masyarakat serta tidak
mengutamakan haknya, berpikiran taktis dan sosialis, serta selalu
berlandasakan Bhineka Tunggal Ika.
Sangat
disayangkan apabila calon presiden yang baik dan selalu dekat dengan
masyarakat ini tidak memimpin bangsa Indonesia, maka kemungkinan besar
Indonesia akan tetap jalan ditempat dan bahkan mungkin semakin menurun
sehingga kemakmuran rakyat sebagai cita-cita bangsa tidak akan tercapai.
Menjadi seorang pemimpin sangatlah sulit apalagi menjadi teladan bagi
masyarakat seperti yang ada pada diri sosok Jokowi. Jokowi merupakan
sosok yang paling tepat memimpin bangsa ini.
Indonesia
bukanlah wilayah yang sempit, tetapi luas dan sangat luas baik daratan
dan lautannya. Berbagai program telah direncanakan oleh capres dan
cawapres no urut 2 ini untuk pembangunan bangsa dan selalu berlandaskan
pancasila dan kebinekaan. Di Indonesia memang sangat banyak pemimpin
seperti sosok bung Jokowi, tetapi pada saat ini Jokowilah yang paling
didambakan oleh masyarakat, karena itu sangat tepat jika Jokowi menjadi
presiden Indonesia.
Jokowi
bukanlah capres boneka seperti yang dilontarkan berbagai kaum yang
tidak sepaham dan sependapat dengan Jokowi. Jokowi beragama Islam,
Protestan, Katolik, Hindu, Budha atau Konghucu bukanlah permasalahan
yang perlu diperdebatkan karena keenam agama tersebut adalah sah di mata
hukum negara, hanya orang-orang yang sirik saja yang membuat black campaign seperti ini. Black campaign
yang datang kepada Jokowi hanyalah wacana tanpa fakta dan bukti nyata.
Saya pribadi sangat bangga jika Indonesia dipimpin oleh Jokowi dan
wakilnya Jusuf Kalla. Indonesia akan hebat di tangan orang hebat dan
akan menjadi teladan bagi negara lain dengan dipimpin oleh sosok
pemimpin yang telah lama menjadi teladan bagi masyarakat. Salam 2 jari,
jangan lupa pilih Jokowi pada 9 Juli mendatang. Cita-cita bangsa memang
harus tetap no 1, tetapi presiden Indonesia adalah no 2. Indonesia
Hebat!!!