..

Sabtu, 27 Juni 2015

In Memoriam 4 Tahun





27 Juni 2015
Tahun ke-4. Hari ini 27 Juni 2015 peringatan 4 tahun kami hantarkan engkau ke tempat peristrahatan terakhirmu. Sakit mengenang masa lalu yang siapa pun ditanya akan menjawab tidak mau merasakan itu. Kenangan selama 4 tahun ini sungguh berat rasanya tanpa kehadiranmu di sisi kami. Sulit bagi kami menyesuaikan diri kami tanpa adanya engkau sesosok panutan bagi kami, sesosok leader bagi kami, sesosok penyemangat bagi kami anak-anakmu, Papa!

Dahulu, engkau berjanji akan melihat kami memakai toga atas keberhasilan kami anak-anakmu dan kalian papa mama atas perjuangan pendidikan kami. Dahulu engkau berjanji engkau yang akan memakaikan gotong kepada helamu,  engkau berjanji engkau yang akan menerima demban sayurku ketika aku membawa calon parumaen kalian ke rumah. Dahulu engkau berjanji akan melihat kami sampai menggendong cucumu, tapi sekarang itu hanya mimpi yang tidak akan pernah terjadi sampai kapanpun. 

Papa, begitu cepat engkau meninggalkan kami. Engkau begitu saja meninggalkan tanggung jawab yang besar kepada anakmu ini yang belum tau tentang tanggung jawab di dalam keluarga. Berat menanggung ini semua pa, ternyata tanggung jawabmu sebagai kepala keluarga begitu besar, begitu berat dan sungguh mulia. 

Hari ini, aku sangat bersyukur. Engkau memang sudah meninggalkan kami dengan tanggung jawab dan beban yang berat bagi kami, tapi kami semua anak-anakmu dan mama sebagai penggantimu sekarang yang luar biasa semangatnya membimbing kami bangga atas perjuanganmu dahulu terhadap kami. Kami bersyukur, walaupun engkau tidak disisi kami, mama bisa mengambil semua tanggung jawab yang engkau tinggalkan dan mengajarkan semua bagi kami anak-anakmu. Puji Tuhan, hasil kerjamu berbuah baik pa sampai sekarang, semoga sampai selamanya juga begitu tidak terjadi perselisihan diantara kami anak-anakmu tetap saling membantu dan saling mengisi diantara kami semua.

Papa, hari ini memang bukan saatnya lagi kami untuk mengingat dan terpuruk atas kejadian 4 tahun silam, tetapi hari ini kami mengingat dan mengenang 4 tahun lalu itu menjadi penyemangat bagi kami bahwa kami mempunyai seorang ayah yang luar biasa bagi kami yang telah mengajarkan banyak hal bagi kami.

Semua janjimu dulu memang sangat kami harapkan itu terjadi, akan tetapi saat ini hanya mama yang bisa melakukan itu bagi kami. Mama sekarang semakin semangat pa, dia selalu ada setiap permasalahan kami, dia selalu siap jika kami membutuhkannya. Kami sangat bersyukur pa, mama kembali seperti yang dahulu. Jika mengingat 1 tahun setelah kepergianmu memang sangat berat pa, sakit banget rasanya, tetapi Puji Tuhan berkatNya memulihkan mama dan semangat dan lebih semangat lagi sampai sekarang. Kami semua anak-anakmu sangat bersyukur dan bangga mempunyai orang tua seperti kalian.

Pa, kakak-kakakku semua sudah menikah dan mereka hidup bahagia dan rukun. Tinggal aku yang belum pa, kadang aku berpikir bahwa papa dan mama yang harus menerima menantu kalian nanti drumah. Aku sering berpikiran dan berharap papa dan mama nanti yang ada disamping kami nanti dipelaminan bukan pak tua atau yang lain. Tapi harapan itu cuma harapan aja pa dan tidak akan pernah terjadi.

Pernikahan Ka Dewi & Bang Andi


Pernikahan Ka Nora & Bang Eri K
Pernikahan Ka Tri & Bang Robin

Karen & kathleen
Pa, ada sesuatu yang sebenarnya perlu aku sampaikan kepada papa. Aku merasa sudah menemukan calon menantu kalian yang pas pa :). Dia sudah mengenal semua keluarga kita, dia orangnya baik dan cantik pa. Semoga pilihanku ini tepat pa dan bisa menjadi menantu yang baik bagi mama nanti. Tapi tenang aja pa, aku tidak akan cepat kok menikah, kalau kata mama sekitar 4 tahun lagi :).

Kabar gembira lagi pa, aku udah lulus tepat waktu 4 tahun dan puji Tuhan pa aku langsung dapat kerja dan udah kerja sekarang. Banyak hal sebenarnya yang ingin aku ceritakan. Dan kabar gembiranya lagi aku udah punya 2 keponakan pa dan bentar lagi akan 3 pa dan semoga dari ka Nora dan bang Erik juga segera menyusul memberikan cucu bagi kalian pa.

Pa, Aku sangat merindukanmu. Sekali-kali datanglah ke mimpiku pengen cerita banyak hal sama papa. Senang dan bangga mempunyai Ayah seperti engkau pa, aku berharap aku dan ketiga laeku nanti bisa seperti engkau dan mengikuti jejakmu. Kami sayang samamu pa.

Senin, 08 Juni 2015

Pengetahuan Perairan yang Terbelakangkan

Potongan lirik “Nenek Moyangku orang pelaut, gemar mengarung…” tentu menjadi ingatan yang masih terngiang hingga saat ini. Hanya saja, lagu ini nampak sekedar menjadi romantisme masa lalu, apalagi ketika melihat keadaan saat ini yang tidak bisa mengulangi kebanggaan Indonesia sebagai negara maritim yang tangguh. Perairan Indonesia pada saat ini yang semakin lama semakin hilang dari buah bibir masyarakat.
“Indonesia Negara Maritim”, sebuah semboyan yang dahulunya dibangga-banggakan oleh masayarakat Indonesia atas luasnya perairan Indonesia dan begitu kayanya potensi alam yang terkandung di dalamnya. Pantai yang sangat panjang, lautan yang luas, ekosistem laut yang sangat banyak dan beragam menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia.
Kebanggaan dahulu ternyata menjadi kesedihan di masa sekarang. Profesi nelayan semakin terpinggirkan, karena masyarakat menganggap profesi lain lebih menguntungkan ketimbang harus berburu ikan di laut yang potensinya sudah berkurang.
Tak hanya itu, saat ini perairan Indonesia kurang diberi perhatian. Kita tidak bisa menjaga dan melestarikan perairan Indonesia yang begitu luas dan berpotensi besar untuk kemakmuran masyarakat Indonesia. Kurangnya perhatian terhadap perairan adalah asal mula berkurangnya minat masyarakat untuk melaut.
Perhatian yang besar terhadap perairan harus didasari dengan pendidikan. Pendidikan adalah kunci utama dan dasar untuk menjaga, melestarikan dan memanfaatkan potensi perairan yang begitu besar. Pendidikan mengenai perairan Indonesia seharusnya diajarkan sejak di bangku SD, sehingga mereka tertarik untuk mempelajari lebih lanjut potensi besar kelautan kita ini.
Terkadang kita menyepelekan bahwa pelajaran mengenai lautan itu tidak penting untuk sekolah dasar. Padahal, belajar sejak tingkat ini justru akan membuka pikiran mereka untuk lebih mendalami dan mengetahui bahwa Indonesia ini lebih luas lautan daripada daratannya. Hal ini merupakan daya tarik bagi anak-anak sekolah untuk melihat langsung keadaan yang sebenarnya.
Bagi mereka yang tinggal di pesisir pantai, memang menjadi hal biasa untuk mengenal laut secara langsung, tetapi akan lebih baik lagi jika mereka juga diperlengkapi dengan pendidikan mengenai kelautan agar bisa mencintai dan memanfaatkan potensi yang ada dengan baik bukan untuk dirusak.
Bukan hanya di tingkat dasar, pendidikan di tingkat selanjutnya juga harus dibenahi dengan pendidikan mengenai maritim Indonesia. Jenjang pendidikan yang berlanjut dan diikuti dengan perkembangan kelautan akan menjadi pengetahuan yang sangat berharga dan bermanfaat bagi Indonesia. Peningkatan wawasan di setiap jenjang pendidikan akan memacu keingintahuan dan pengembangan wilayah lautan Indonesia.
Pengaruh globalisasi merupakan alasan utama pergeseran kepentingan pendidikan kelautan Indonesia. Selain itu, pemerintah lebih cenderung berfokus pada daratan dan lupa akan lautan yang tak kalah potensinya dengan daratan Indonesia. Sangat disayangkan jika lautan Indonesia yang begitu luas dan sangat berpotensi untuk kemakmuran rakyat Indonesia terlupakan begitu saja oleh pemangku kepentingan di negara ini.
Generasi muda harus lebih proaktif untuk peningkatan kualitas kelautan Indonesia dan mendukung setiap program pemerintah yang pro rakyat dan tidak melupakan satu bagian apapun dari negara ini. Peningkatan kualitas daratan dan lautan Indonesia seharusnya sejajar dan tidak berat sebelah. Tanpa lautan negara ini juga akan kehilangan potensi pengembangannya begitu juga dengan daratan.
Ilmu pengetahuan adalah modal dasar untuk berkembangnya suatu negara, oleh karena itu disarankan agar setiap bagian dari negara ini diajarkan sejak dini sehingga setiap masyarakat mengenal negaranya.