..

Sabtu, 26 Maret 2011

HIDUP BERINTEGRITAS

Secara definisi kata integritas berasal dari bahasa Inggris yakni integrity, yang berasal dari akar kata integer yang mana artinya menyeluruh, lengkap atau segalanya. Ini adalah bentuk ketaatan secara keagamaan terhadap kode moral, nilai dan kelakuan. Kalau kita peragakan , maka integritas ini melebihi karakter seseorang, aksi yang dapat dipercaya (trustworthy action) dan komitmen yang bertanggung jawab (responsible commitment). Kalau boleh ditentukan, maka integritas itu adalah standard terhadap anti suap (incrorruptibility) menolak melakukan kesalahan terhadap kebenaran, bertanggung-jawab atau janji (pledge).
Setiap pagi, begitu kita buka mata dan melangkah masuk dan duduk di bangku kuliah, kita sudah menemukan berbagai macam orang percaya dengan sifat yang kadang sulit dibedakan dengan mereka yang di luar sana. Ciri-ciri khasnya menjadi pudar begitu saja, keputusan-keputusan yang diambil juga tidak ada bedanya, bahkan kadang menyerempet sehingga bertentangan dengan apa yang di ajarkan oleh Alkitab. Ketika mendapat teguran, mereka malah membela diri, masalah di perkuliahan jangan disamakan dengan hal-hal rohani.
Menjadi siapa kita ini tergantung apa yang menjadi keputusan di dalam kita, tatkala kita memilih untuk berbuat yang tidak baik , maka sorotan dari masyarakat sudah langsung menilai kita. Seorang pria yang memutuskan untuk mengisap rokok, bahkan kadang juga ganja, maka sekitar masyarakat sudah menilainya .
Dalam kehidupan orang Kristen Integritas merupakan paket hidup yang standard bagi orang Kristen normal. Integritas Kristen juga merupakan image atau gambaran kehidupan orang percaya yang hidupnya memiliki Yesus Kristus. Hal itu akan tercermin di dalam kelakuan sehari-harinya, baik di tempat umum maupun di tempat terpencil sekalipun.
Kita ini secara tidak langsung setiap hari selalu mengambil keputusan, saya kurang tahu untuk hari ini saja sudah ada berapa keputusan penting yang sudah saya ambil. Bangun dari tempat tidur saja itu merupakan suatu keputusan, ia akan menjadi orang Kristen yang berintegritas tinggi kalau setiap hari memiliki kebiasaan bangun pagi, namun integritasnya akan dipertanyakan apabila setiap hari bangunya kesiangan.
Saya sering menemukan banyak angggota gereja yang tidak hadir ke gereja pada hari Minggu, ketika ditanya ia menjawab dengan gampang saja, tidak bisa bangun, soalnya pagi sekali. Saya juga bingung, jam 10.00 pagi kebaktian masih terlalu pagi? Lalu yang lain berkata ada tamu datang ke rumah. Bukankah justru kalau ada tamu datang, inilah kesemptan membawa tamunya ke gereja, sekaligus memperkenalkan gereja anda? Yang lain lagi berkata ada pertandingan olah-raga. Apa yang kita kerjakan, tatkala kita mendemonstrasikan kelakuan, maka terlihat seberapa integritas kita?
Dalam Alkitab ada tertulis seperti ini :
Ulangan 32:4 Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.
Ayub 1:1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Titus 1:8 melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri,
Titus 2:12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.
Kehidupan model begini harus dimiliki oleh orang-orang yang mengaku percaya, dalam hal ini percaya bahwa Yesus itu juruselamatnya.
Membuat dan menepati janji pada diri sendiri, sesama manusia, dan Tuhan merupakan wujud dari tindakan penuh integritas. Kita terikat pada janji baru, yaitu janji keselamatan di dalam Yesus Kristus. Di pihak Tuhan, semua hutang kita sudah dibayar lunas oleh darah yang mahal, janji Tuhan akan pengampunan sudah digenapi. Di pihak kita, Tuhan mensyaratkan bahwa kita mempersembahkan kehidupan kita sebagai korban persembahan yang hidup, yang layak, dan berkenan di hati Tuhan. Dengan menjadikan diri kita sebagai hamba yang sepenuhnya taat pada pimpinan Roh Kudus.
Kunci integritas Kristen bukan terletak pada kekuatan kita, tetapi pada kekuatan Roh Kudus yang mampu terus memperbarui kehidupan kita. Roh Kristus memampukan kita untuk melaksanakan misi keselamatan Tuhan untuk kehidupan semua umat yang percaya pada-Nya dengan sepenuh hati.
Dalam kehidupan ini,kita sering bertanya-tanya pada diri kita sendiri bisakah saya memiliki mutu sifat yang sama dalam segala keadaan ? apakah ada orang yang punya integritas yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi & kemampuan yang memancarkan kewibawaan, kejujuran, dalam keadaan suka maupun duka tetap memancarkan pribadi yang mempesona ?
Jika kita baca kisah mengenai Ayub dalam Perjanjian Lama,dialah orang yang mempunyai berintegritas. ), Integritas yang dibangun oleh ayub dimulai dari pencarian hikmat (Ayub 29), hikmat hanya diketemukan bila kita takut akan Allah (Ayub 28:28).Orang yang takut akan Allah pasti membangun hubungan Intim dengan Allah. Hubungan intim antara Ayub dengan Allah mulai sejak dari remaja (Ayub 29:4).
Orang yang mempunyai integritas pastilah orang yang berhikmat,orang yang berhikmat pastilah ada hubungan intim dengan Tuhan.Membangun integritas haruslah dimulai dari kerinduan kita untuk bersekutu dengan Tuhan.milikilah persekutuan dengan Tuhan.  bangun Integritas sebagai pelajar dengan Intim pada Allah. bangun integritas sebagai karyawan dengan intim pada Allah. bangun integritas sebagai istri/suami dengan intim pada Allah. mau cari suami/istri carilah orang yang membangun hidupnya diatas Firman. mau cari karyawan carilah orang yang membangun hidupnya diatas firman. bangunlah keintiman dengan Bapa maka akan memiliki integritas.
Karakteristik utama seorang yang berintegritas terletak pada keutuhan hidupnya, yaitu konsistensi dalam perbuatan dan perkataan. Integritas berbeda dengan image.  Image  adalah apa orang pikir tentang siapa kita. Image adalah persepsi. Integritas adalah siapa kita sesungguhnya. Saat seorang memfokuskan perhatian dan upayanya untuk memproyeksikan sebuah image yang palsu tentang dirinya kepada orang lain, orang tersebut memiliki resiko yang tinggi untuk kehilangan kredibilitasnya. 
Yesus menekankan pentingnya akan memegang perkataan kita. Ada dalam Alkitab, Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. (Matius 5:37). Dalam Bilangan 30-2: "Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada TUHAN, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya."
Tuhan mengharuskan orang Kristen untuk memegang janjinya betapa pun tidak nyamannya atau menyenangkannya hal itu. Kata "ya" cukup mengikat kita di hadapan Tuhan sebagai janji kepada seseorang. Satu-satunya janji yang tidak harus kita pegang adalah janji-janji yang berdosa. Sering kali, janji melibatkan pengorbanan di luar zona nyaman. Jika kita menjanjikan sesuatu, Tuhan mengharapkan kita untuk menepati janji itu dengan kemampuan terbaik kita, seolah-olah kita melakukannya untuk Allah sendiri.
Tuhan menganggap integritas sebagai sesuatu yang lebih berharga daripada kekayaan di dunia ini. Bersikap curang, mencuri, berbohong, mengingkari janji, menahan-nahan persepuluhan karena ketamakan atau dendam adalah cara-cara dunia yang Tuhan tidak ingin orang Kristen melakukannya. Kita dituntut untuk menjalani kehidupan dengan standart yang lebih tinggi dengan memegang teguh integritas kita. Kita semua harus meluruskan prioritas kita dan menyadari bahwa memegang janji itu penting bagi harga diri dan integritas kita.
Salomo tahu bahwa kata-kata kita adalah ikatan (janji) kita, dan mengikuti kata-kata Tuhan adalah sesuatu yang penting sebagai orang Kristen karena kata-kata-Nya adalah ikatan kita kepada kita. Karakter kita tercermin dari kata-kata yang kita ucapkan dan janji yang kita buat. Janji ingkar menimbulkan banyak luka dan sama saja dengan dosa bohong. Integritas pribadi sebagai orang Kristen dijaga tetap bernilai oleh Tuhan saat kita menghormati komitmen kita. Manusia tidak dapat berbuat dosa dan kemudian lolos darinya karena Tuhan melihat apa pun yang kita katakan dan lakukan. Tak seorang pun dapat melarikan diri dari tanggung jawabnya (janji yang mereka buat) dan tidak mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan.
Sekali Kita Memberi Janji, Kita Tidak Boleh Mengubahnya. Imamat 27:9-10: "Jikalau itu termasuk hewan yang boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN, maka apapun dari pada hewan itu yang dipersembahkan orang itu kepada TUHAN haruslah kudus. Janganlah ia menggantinya dan janganlah ia menukarnya, yang baik dengan yang buruk atau yang buruk dengan yang baik. Tetapi jikalau ia menukar juga seekor hewan dengan seekor hewan lain, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus."
Dalam  Yakobus 3:9-10 ada tertulis: "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi."
Mengatakan kata-kata yang menyenangkan Tuhan dan menghargai janji yang sudah dibuat. Jika kita sudah menjanjikan sesuatu dan kemudian mengingkarinya, maka akan ada luka yang dalam. Hal ini mendukakan Roh Kudus dan menimbulkan luka yang bertahan sepanjang hidup. Kita tidak boleh melukai hati anak-anak Tuhan. Saat kita melakukannya, ada harga yang harus dibayar




Tidak ada komentar:

Posting Komentar