Kenaikan
BBM,Derita Bagi Rakyat
http://kampus.okezone.com/read/2012/03/24/367/598918/kenaikan-bbm-derita-bagi-rakyat
Indonesia merupakan sebuah Negara yang mempunyai
kekayaan-kekayaan didalamnya, baik kekayaan dari segi sumber daya,pulau,laut
dan daratan yang sangat luas, dan lain sebagainya. Tapi pernyataan ini bertolak
belakang dengan keadaan Indonesia saat ini. Jika dilihat dari kekayaan apa yg
dimiliki Indonesia sangat tidak layak lagi masyarakat Indonesia masih banyak
yang miskin. Mungkin menjadi sebuah pertanyaan bagi setiap orang dengan cara
pandang yang berbeda-beda mengapa
masyarakat Indonesia banyak yang miskin padahal kekayaan-kekayaan yang dimiliki
Indonesia itu sangat melimpah.
Dari segi angka,jumlah kemiskinan di Indonesia ini memang
kadang naik dan kadang turun,tapi apakah kita tahu bahwa penurunan jumlah angka
kemiskinan itu dikarenakan masyarakat yang miskin telah banyak yang mati,baik
mati kelaparan,karena penyakit, dan kekurangan gizi ,sehingga jumlah angka
kemiskinan di Indonesia menurun karena jumlah angka kematian meningkat.
Diliahat dari faktanya Indonesia tidak mengalami penurunan jumlah kemiskinan
tetapi mengalami peningkatan.
Melihat kenyataan yang dialami masyarakat Indonesia saat
ini memang dapat dinyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak dijiwai rasa
nasionalisme lagi tetapi dijiwai rasa kapitalisme dengan tidak memandang atau
memperdulikan bagaimana keadaan masyarakatnya sendiri. Hal ini lah yang menjadi
alasan utama mengapa masyarakat Indonesia masih banyak yang mengalami
kemiskinan sedangkan kekayaan di Indonesia sangat melimpah ruah.
Sangat sadis memang jika pemerintah masih belum bisa
mengatasi jumlah kemiskinan di Indonesia, tetapi sangat lebih sadis lagi jika
pemerintah melakukan suatu kebijakan yang dapat mengakibatkan jumlah angka
kemiskinan di Indonesia meningkat. Salah satunya itu adalah kenaikan harga BBM
yang telah direncanakan pemerintah dan akan dilakukan mulai awal april 20012
nanti. Sangat tidak pantas jika pemerintah melakukan kebijakan dengan menaikkan
harga BBM dan dilanjutkan dengan kenaikan harga listrik yang akan dimulai pada
Mei 2012 nanti,karena apabila kebijakan ini tetap dilakukan maka jumlah
kemiskinan di Indonesia akan bertambah.
Alasan yang tidak masuk akal jika pemerintah melakukan penaikan harga BBM sebesar 33% dari harga sebelumnya hanya karena efisiensi anggaran. Disaat pemerintah harus mengeluarkan subsidi yang lebih banyak lagi kepada masyarakat, pemerintah menolak kebijakan itu, dan meninggalkan kepentingan rakyat banyak untuk lebih medukung pada kepentingan "pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan" dengan alasan efisiensi anggaran. Sangat tidak rasional jika pemerintah lebih berpikiran mngenai kepentingan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan jika dibandingkan dengan kebijakan untuk kesejahteraan masyarakatnya sendiri.
Alasan yang tidak masuk akal jika pemerintah melakukan penaikan harga BBM sebesar 33% dari harga sebelumnya hanya karena efisiensi anggaran. Disaat pemerintah harus mengeluarkan subsidi yang lebih banyak lagi kepada masyarakat, pemerintah menolak kebijakan itu, dan meninggalkan kepentingan rakyat banyak untuk lebih medukung pada kepentingan "pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan" dengan alasan efisiensi anggaran. Sangat tidak rasional jika pemerintah lebih berpikiran mngenai kepentingan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan jika dibandingkan dengan kebijakan untuk kesejahteraan masyarakatnya sendiri.
Mengingat kembali janji yang pernah disampaikan oleh
pemerintahan SBY pada tahun 2005 lalu yang dimuat diberbagai mass media,bahwa
pemerintahan SBY tidaka akan menaikkan harga BBM , tapi kenyataan yang
didapatkan dan dialami oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah untuk kesekian
kalinya pemerintahan SBY melakukan
kebijakan dengan menaikkan harga BBM. Sejak dilantiknya SBY sebagai presiden
pada Oktober 2004 lalu,pemerintahan SBY telah melakukan kebijakan menaikkan
BBM. Pertama pada Maret 2005 bahwa BBM
dinaikkan sebesar 22-27 % dan yang kedua pada Oktober 2005 dengan
kenaikan rata-rata 126 % dan pada saat itulah pemerintahan SBY berjanji tidak
akan menaikkan BBM lagi,tetapi pada nyatanya bulan April 2012 mendatang telah
direncanakan akan dilakukan kebijakan dengan menaikkan harga BBB sebesar 33%.
Janji seorang presiden pun sekarang mulai digugat.
Sejumlah kalangan mencoba mengingatkan kembali publik soal itu dan semakin
menambah keruh polemik pro kontra kenaikan harga BBM. Apalagi mengingat kembali
setiap kali pemerintah melakukan kebijakan dengan akan menaikkan harga BBM ,
asumsi dan logika dari pemerintah tidak pernah berubah dan tetap sama. Alasan
kenaikan selalu bersandar pada alasan karena naiknya harga minyak dunia
melebihi angka USD 100 dan peningkatan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan,
sementara asumsi harga minyak di APBN 2011 berada pada angka USD 80 per barel.
Janji
BBM tidak naik lagi yang disampaikan pemerintahan SBY ternyata cuma pepesan
kosong. Ini bukti bahwa sebenarnya pemerintah bekerja dengan tidak
sungguh-sungguh dan tidak punya perencanaan yang baik dan belum menempatkan
kepentingan masyarakat banyak sebagai kepentingan terdepan tetapi menempatkan
kepentingan kapitalis sebagai kepentingan yang terdepan. Ironisnya, masyarakat
terlanjur berharap banyak kepada pemerintahan SBY untuk dapat mengurangi beban
berat yang dipikul masyarakatsaat ini. Harapan tersebut pun diwujudkan dalam
dukungan masyarakat secara politik terhadap pemerintahan SBY. Namun ternyata
balasannya tidak seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Pemerintah ternyata
memilih untuk menjadi safety player dan kurang peduli dengan keadaan
masyarakatnya.
Sangatlah wajar jika masyarakat Indonesia marah,kecewa
atas kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan tidak berazaskan demokrasi
dan rasa nasionalisme, dan melakukan demonstrasi dimana-mana untuk menolak
kebijakan pemerintah yaitu kenaikan BBM. Kegusaran publik atas kenaikan harga
BBM terus meningkat karena ekspektasi tidak bertemu dengan kenyataan yang ada
dan yang sedang dialami oleh Indonesai pada saat ini.
Mengapa kebijakan untuk melakukan
program kerjanya pemerintah menjadikan masyarakat sebagai tumbal? Dengan
menaikkan BBM apakah pemerintah yakin bahwa semua alasan bisa terjamin
terealisasikan denga benar? Kenaikan BBM ini hanya menjadikan penderitaan
masyarakat Indonesia semakin parah,dimana dengan naiknya harga BBM maka secara
otomatis semua kebutuhan dan kepentingan masyarakat akan naik juga,padahal
pendapatan mereka menetap dan tidak terjadi peningkatan.Hal ini lah yang akan
menjadikan peningkatan jumlah angka kemiskinan di Indonesia.
Seharusnya untuk upaya pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan mengatasi APBN yang semakin meningkat, sumber daya alam yang melimpah di Negara ini sangat bisa dimanfaatkan. Selain itu upaya peningkatan produksi minyak didalam negri harus dilakukan. Jika kita lihat bahwa baru 50 persen produksi minyak yang bisa diolah dalam negeri, sementara 35 persen lainnya diserahkan kepada kontraktor untuk membayar cost recovery pengolahan minyak di luar negeri, dan 15 persen produksi sisanya untuk bagi hasil dengan kontraktor. Untuk kedepannya pemerintah harus melakukan kebijakan dengan mengolah semua minyak dikilang didalam negri. Dengan kata lain pemerintah harus mengambil langkah untuk men-takeover 35 persen untuk bayar cost recovery. Apabila 85 persen produksi minyak dalam negeri diolah, maka itu sudah mencukupi kebutuhan BBM untuk dalam negeri dan membantu dalam efisiensi anggaran.
Seharusnya untuk upaya pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan mengatasi APBN yang semakin meningkat, sumber daya alam yang melimpah di Negara ini sangat bisa dimanfaatkan. Selain itu upaya peningkatan produksi minyak didalam negri harus dilakukan. Jika kita lihat bahwa baru 50 persen produksi minyak yang bisa diolah dalam negeri, sementara 35 persen lainnya diserahkan kepada kontraktor untuk membayar cost recovery pengolahan minyak di luar negeri, dan 15 persen produksi sisanya untuk bagi hasil dengan kontraktor. Untuk kedepannya pemerintah harus melakukan kebijakan dengan mengolah semua minyak dikilang didalam negri. Dengan kata lain pemerintah harus mengambil langkah untuk men-takeover 35 persen untuk bayar cost recovery. Apabila 85 persen produksi minyak dalam negeri diolah, maka itu sudah mencukupi kebutuhan BBM untuk dalam negeri dan membantu dalam efisiensi anggaran.
Selain itu pemerintah perlu melakukan beberapa hal
lainnya yaitu meningkatkan windfall profit tax atau pajak tambahan atas
keuntungan perusahaan minyak akibat lonjakan harga minyak mentah dunia,
memangkas alur perdagangan minyak dalam rangka ekspor-impor, dan menerapkan
pajak tambahan kepada kendaraan roda empat pribadi atas penggunaannya terhadap
BBM bersubsidi. Dengan hal itu masalah kenaikan harga minyak dunia akan
teratasi dan APBN akan terealisasikan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar