..

Senin, 02 April 2012

Kenaikan BBM,Derita Bagi Rakyat

Kenaikan BBM,Derita Bagi Rakyat

http://kampus.okezone.com/read/2012/03/24/367/598918/kenaikan-bbm-derita-bagi-rakyat

Indonesia  merupakan sebuah Negara yang mempunyai kekayaan-kekayaan didalamnya, baik kekayaan dari segi sumber daya,pulau,laut dan daratan yang sangat luas, dan lain sebagainya. Tapi pernyataan ini bertolak belakang dengan keadaan Indonesia saat ini. Jika dilihat dari kekayaan apa yg dimiliki Indonesia sangat tidak layak lagi masyarakat Indonesia masih banyak yang miskin. Mungkin menjadi sebuah pertanyaan bagi setiap orang dengan cara pandang yang berbeda-beda  mengapa masyarakat Indonesia banyak yang miskin padahal kekayaan-kekayaan yang dimiliki Indonesia itu sangat melimpah.
            Dari segi angka,jumlah kemiskinan di Indonesia ini memang kadang naik dan kadang turun,tapi apakah kita tahu bahwa penurunan jumlah angka kemiskinan itu dikarenakan masyarakat yang miskin telah banyak yang mati,baik mati kelaparan,karena penyakit, dan kekurangan gizi ,sehingga jumlah angka kemiskinan di Indonesia menurun karena jumlah angka kematian meningkat. Diliahat dari faktanya Indonesia tidak mengalami penurunan jumlah kemiskinan tetapi mengalami peningkatan.
            Melihat kenyataan yang dialami masyarakat Indonesia saat ini memang dapat dinyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak dijiwai rasa nasionalisme lagi tetapi dijiwai rasa kapitalisme dengan tidak memandang atau memperdulikan bagaimana keadaan masyarakatnya sendiri. Hal ini lah yang menjadi alasan utama mengapa masyarakat Indonesia masih banyak yang mengalami kemiskinan sedangkan kekayaan di Indonesia sangat melimpah ruah.
            Sangat sadis memang jika pemerintah masih belum bisa mengatasi jumlah kemiskinan di Indonesia, tetapi sangat lebih sadis lagi jika pemerintah melakukan suatu kebijakan yang dapat mengakibatkan jumlah angka kemiskinan di Indonesia meningkat. Salah satunya itu adalah kenaikan harga BBM yang telah direncanakan pemerintah dan akan dilakukan mulai awal april 20012 nanti. Sangat tidak pantas jika pemerintah melakukan kebijakan dengan menaikkan harga BBM dan dilanjutkan dengan kenaikan harga listrik yang akan dimulai pada Mei 2012 nanti,karena apabila kebijakan ini tetap dilakukan maka jumlah kemiskinan di Indonesia akan bertambah.
            Alasan yang tidak masuk akal jika pemerintah melakukan penaikan harga BBM sebesar 33% dari harga sebelumnya hanya karena efisiensi anggaran. Disaat pemerintah harus mengeluarkan subsidi yang lebih banyak lagi kepada masyarakat, pemerintah menolak kebijakan itu, dan meninggalkan kepentingan rakyat banyak untuk lebih medukung pada kepentingan "pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan" dengan alasan efisiensi anggaran. Sangat tidak rasional jika pemerintah lebih berpikiran mngenai kepentingan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan jika dibandingkan dengan kebijakan untuk kesejahteraan masyarakatnya sendiri.
            Mengingat kembali janji yang pernah disampaikan oleh pemerintahan SBY pada tahun 2005 lalu yang dimuat diberbagai mass media,bahwa pemerintahan SBY tidaka akan menaikkan harga BBM , tapi kenyataan yang didapatkan dan dialami oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah untuk kesekian kalinya pemerintahan SBY  melakukan kebijakan dengan menaikkan harga BBM. Sejak dilantiknya SBY sebagai presiden pada Oktober 2004 lalu,pemerintahan SBY telah melakukan kebijakan menaikkan BBM. Pertama pada Maret 2005 bahwa BBM  dinaikkan sebesar 22-27 % dan yang kedua pada Oktober 2005 dengan kenaikan rata-rata 126 % dan pada saat itulah pemerintahan SBY berjanji tidak akan menaikkan BBM lagi,tetapi pada nyatanya bulan April 2012 mendatang telah direncanakan akan dilakukan kebijakan dengan menaikkan harga BBB sebesar 33%.
            Janji seorang presiden pun sekarang mulai digugat. Sejumlah kalangan mencoba mengingatkan kembali publik soal itu dan semakin menambah keruh polemik pro kontra kenaikan harga BBM. Apalagi mengingat kembali setiap kali pemerintah melakukan kebijakan dengan akan menaikkan harga BBM , asumsi dan logika dari pemerintah tidak pernah berubah dan tetap sama. Alasan kenaikan selalu bersandar pada alasan karena naiknya harga minyak dunia melebihi angka USD 100 dan peningkatan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, sementara asumsi harga minyak di APBN 2011 berada pada angka USD 80 per barel. Janji BBM tidak naik lagi yang disampaikan pemerintahan SBY ternyata cuma pepesan kosong. Ini bukti bahwa sebenarnya pemerintah bekerja dengan tidak sungguh-sungguh dan tidak punya perencanaan yang baik dan belum menempatkan kepentingan masyarakat banyak sebagai kepentingan terdepan tetapi menempatkan kepentingan kapitalis sebagai kepentingan yang terdepan. Ironisnya, masyarakat terlanjur berharap banyak kepada pemerintahan SBY untuk dapat mengurangi beban berat yang dipikul masyarakatsaat ini. Harapan tersebut pun diwujudkan dalam dukungan masyarakat secara politik terhadap pemerintahan SBY. Namun ternyata balasannya tidak seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Pemerintah ternyata memilih untuk menjadi safety player dan kurang peduli dengan keadaan masyarakatnya.
            Sangatlah wajar jika masyarakat Indonesia marah,kecewa atas kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan tidak berazaskan demokrasi dan rasa nasionalisme, dan melakukan demonstrasi dimana-mana untuk menolak kebijakan pemerintah yaitu kenaikan BBM. Kegusaran publik atas kenaikan harga BBM terus meningkat karena ekspektasi tidak bertemu dengan kenyataan yang ada dan yang sedang dialami oleh Indonesai pada saat ini.
            Mengapa kebijakan untuk melakukan program kerjanya pemerintah menjadikan masyarakat sebagai tumbal? Dengan menaikkan BBM apakah pemerintah yakin bahwa semua alasan bisa terjamin terealisasikan denga benar? Kenaikan BBM ini hanya menjadikan penderitaan masyarakat Indonesia semakin parah,dimana dengan naiknya harga BBM maka secara otomatis semua kebutuhan dan kepentingan masyarakat akan naik juga,padahal pendapatan mereka menetap dan tidak terjadi peningkatan.Hal ini lah yang akan menjadikan peningkatan jumlah angka kemiskinan di Indonesia.
            Seharusnya untuk upaya pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan mengatasi APBN yang semakin meningkat, sumber daya alam yang melimpah di Negara ini sangat bisa dimanfaatkan. Selain itu upaya peningkatan produksi minyak didalam negri harus dilakukan. Jika kita lihat bahwa baru 50 persen produksi minyak yang bisa diolah dalam negeri, sementara 35 persen lainnya diserahkan kepada kontraktor untuk membayar cost recovery pengolahan minyak di luar negeri, dan 15 persen produksi sisanya untuk bagi hasil dengan kontraktor. Untuk kedepannya pemerintah harus melakukan kebijakan dengan mengolah semua minyak dikilang didalam negri.
Dengan kata lain pemerintah harus mengambil langkah untuk men-takeover 35 persen untuk bayar cost recovery. Apabila 85 persen produksi minyak dalam negeri diolah, maka itu sudah mencukupi kebutuhan BBM untuk dalam negeri dan membantu dalam efisiensi anggaran.
Selain itu pemerintah perlu melakukan beberapa hal lainnya yaitu meningkatkan windfall profit tax atau pajak tambahan atas keuntungan perusahaan minyak akibat lonjakan harga minyak mentah dunia, memangkas alur perdagangan minyak dalam rangka ekspor-impor, dan menerapkan pajak tambahan kepada kendaraan roda empat pribadi atas penggunaannya terhadap BBM bersubsidi. Dengan hal itu masalah kenaikan harga minyak dunia akan teratasi dan APBN akan terealisasikan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar