..

Selasa, 08 Mei 2012

8 Mei 2011



Entah apa yang buat aku merasa gelisah banget hari ini. aku kepikiran terus pada papa. aku selalu teringat sewaktu 2 minggu dikampung merawat papa yang sedang sakit, dan pada waktu 2 minggu itu aku tidak masuk kuliah tanpa pemberitahuan ke kampus.

pada jam 22:40 tanggal 8 Mei 2012,aku kepikiran pada "SUSUKKARA" (buku pegangan pribadi buat pengurus greja GKPS) papa yang aku bawa dari kampung. aku buka dan saya baca halama demi halaman tulisan papa selama dia sakit dan terbaring ditempat tidur yang ditulis setiap harinya. aku menemukan tanggal yang sama dengan tanggal hari ini yaitu 8 Mei 2011. lembaran pada tanggal tersebut menunjukkan angka 8 yang besar dengan tulisan yang warna merah pertanda bahwa tanggal tersebut adalah hari minggu.

dilembaran tersebut ada tulisan besar sebelah atas "MISERICORDIAS DOMINI" (Idop ni uhur ni Jahowa do manggoki tanoh on), dan ada tulisan mengenai topik mingguan : GEMBALA YANG BAIK. 

dibawahnya terdapat tulisan papa yang agak sulit untuk dibaca karena tulisan hurufnya kurang jelas yang mengatakan "LANG MARMINGGU OPE,DAS ARI I BANDUNG" (belum bisa ke gereja,Ari sampai di Bandung)

ingatanku semakin tajam pada tanggal itu setelah melihat dan membaca tulisan papa. aku baru sadar bahwa tanggal 8 Mei 2011 adalah hari dimana aku balik kebandung untuk melanjutkan perkuliaahanku setelah selama 2 minggu dikampung merawat papa yang sedang sakit.

hari itu adalah hari yang sangat aku benci dan hari yang tidak pengen aku alami lagi selama hidupku. disaat permisi kepada papa mau balik kebandung,air mataku tidak bisa aku tahan supaya tidak mengalir di depan papa. Aku tidak kuat melihat penderitaan yang papa alami di atas tempat tidur yang tidak bisa bergerak keman-mana karena lumpuh akibat penyakit yang sampai saat ini apabila aku dengar nama penyakit itu ingin rasanya aku cabik-cabik dan aku lenyapkan dari muka bumi ini yaitu 'kanker'

Melihat air mataku mengalir di pipi,papa tersenyum sambil memelukku dengan penuh manja dan kasih sayang. pada saat itu papa mengeluarkan perkataan yang sangat membuat aku sakit "sebagai seorang laki-laki, kau harus kuat,apabila pada saat kau nanti kuliah di bandung dan mendengar ada berita mengenai papa,kau harus kuat,jaga semua kakakmu dan mamamu"
Mendengar perkataan ini,hatiku langsung tersentak dan langsung memeluk papa dengan kuat. tanpa sadar aku menangis keras sambil mengatakan "kenapa papa tega mengatakan seperti itu kepadaku,aku masih pengen punya papa dan aku pengen nantinya waktu aku wisuda papa dan mama ada disampingku untuk mendampingi aku"
Papa hanya mengatakan kepadaku "kita tidak tahu nafas setiap manusia,papa tidak kuat lagi menahan rasa sakit ini,aku katakan itu supaya kau siap-siap apabila terjadi sesuatu sama papa"

aku hanya bisa terdiam dan melepas pelukan papa,aku pergi ke dapur dan bersandar di dinding sambil menangis.

mama datang mengikutiku ke dapur,dia hanya terdiam memandangku,pipinya basah dengan air mata.
aku mencoba untuk menguatkan diriku dan berdoa kepada Tuhan untuk meminta kekuatan apabila apapun yang terjadi pada papa nantinya disaat aku kuliah,kami sekeluarga bisa kuat menghadapinya.

aku kembali ketepat tidur papa,aku memandang wajah papa sambil senyum terhadap papa dan papa membalas senyumanku juga. aku kembali memeluk papa dan menangis. di dalam pikiranku mengatakan kapan lagi aku bisa melihat senyuman papa seperti ini apabila apa yang aku pikirkan tentang papa terjadi?


kami lama berbincang-bincang sama papa,dan setelah itu aku kembali memeluk papa sambil menangis untuk minta pamit,
aku juga memeluk dan mencium mama untuk pamit,wajah yang begitu terlihat sangat sedih membuat aku tidak kuat meninggalkan rumah pada saat itu. ingin rasanya aku tidak kembali ke bandung untuk melanjutkan kluliahku,tetapi mengingat pesan papa "kau harus sarjana,kalian semua harus menjadi sarjana walaupun papa sama mamamu hanya petani"
berat rasanya melangkah keluar dari rumah,kembali aku melihat kebelakang dan memandang papa sambil memberikan senyumanku pada papa.
aku melambaikan tangan kepada papa dan mama,terlihatku di mata papa berkaca-kaca menahan tangis.
aku terus melanjutkan langkahku sampai pandanganku lenyap dari rumah.

selama diperjalanan balik kebandung,hatiku terus tidak merasa tenang dan selalu kepikiran sama papa.

kisah tanggal 8 Mei 2011 membuat aku merasa sakit dan ingin rasanya melenyapkan tanggal itu.

PAPA I LOVE YOU,I MISS YOU PA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar