Pendahuluan
Padi
adalah suatu tanaman budidaya yang terpenting dalam peradaban karena merupakan
sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Padi merupakan salah
satu tanaman yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat, terutama di Indonesia.Masyarakat
yang terlibat dalam pengelolaan padi ini sebagian besar masyarakat menengah ke
bawah, bahkan dapat dikatakan memiliki kondisi ekonomi yang kurang. Para petani
yang terjun langsung ke sawah pada umumnya merupakan petani penggarap yang
hanya mendapatkan pendapatan sekitar Rp. 20.000,- /hari.
Jalur
Pantura (Jalur Pantai Utara) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jalan
nasional antara Merak hingga Ketapang yang dibuat oleh Daendels. Jalur pantura
melintasi 5 provinsi : Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Jalur sepanjang pantai utara memiliki potensi yang besar terutama di sektor
perikanan, perkebunan, pertambangan dan pariwisata. Namun, potensi itu hingga
kini belum tergarap secara optimal karena berbagai faktor di antaranya
fasilitas infrastruktur yang minim, sarana dan prasarana produksi yang
terbatas, dan akhir-akhir ini. cuaca ekstrem ikut memengaruhi aktivitas
nelayan. Kawasan ini merupakan salah satu penyuplai terbesar untuk stok
cadangan pangan di Indonesia.
Menurut
Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1969, jalur Pantura menjadi daerah yang
menjadi pusat produksi padi karena tanahnya memiliki tingkat kesuburan tinggi.
Jenis tanah ini didomonasi oleh tanah latosol, alluvial dan grumusol. Wilayah
pesisir pantai utara Jawa dikenal sebagai daerah yang agraris dengan ratusan ribu
lahan pertanian produktif sekaligus lumbung pasokan pangan nasional. Produksi panenan padi paling
optimal terdapat di Kendal, dihasilkan dari areal persawahan di jalur Pantura,
antara lain meliputi, Kecamatan Kendal, Rowosari, Cepiring, serta Weleri.
Produktivitas gabah hasil panenan, bahkan bisa mencapai bobot 9,7 ton/hektar.
Pembahasan
Padi
merupakan tanaman pangan yang berupa rumput berumpun. Tanaman budidaya ini
diproduksi dalam jumlah besar dan terpenting dalam peradaban karena merupakan
sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Bukti sejarah
memperlihatkan bahwa penanaman padi di Cina sudah dimulai pada tahun 3.000 SM.
Indonesia telah dikaruniai kekayaan alam dengan
beraneka ragam tanaman tropis yang memiliki karakteristik yang unik. Beberapa
beras produksi Indonesia bahkan memiliki aroma yang khas. Akan tetapi, beras
aromatik Indonesia ini belum dikenal di pasar internasional.
Sebagian
besar padi yang dipasarkan dan kita konsumsi diproduksi dari daerah-daerah
sekitar Pantura, seperti Karawang, Jombang, Indramayu, Kendal, dll. Wilayah
pesisir pantai utara Jawa ini dikenal sebagai daerah agraris dengan ratusan
ribu hektar lahan pertanian produktif sekaligus lumbung pasokan pangan Jabar
maupun nasional. Produksi
panenan padi paling optimal terdapat di Kendal, dihasilkan dari areal
persawahan di jalur Pantura, antara lain meliputi, Kecamatan Kendal, Rowosari,
Cepiring, serta Weleri. Produktivitas gabah hasil panenan, bahkan bisa
mencapai bobot 9,7 ton/hektar.
Gambar
1. Padi
Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut:
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi :
Angiospermae
Kelas :
Monotyledonae
Keluarga :
Gramineae (Poaceae)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza spp.
Syarat
Tumbuh
Padi
dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 1500 m dpl dengan tempeatur 19 – 270 °C.
tanaman padi membutuhkan penyinaran yang maksimal. Padi membutuhkan tanah
lumpur subur dengan ketebalan 18 – 22 cm dan pH tanah 4 – 7. Penyerbukan dan
pembuahan membutuhkan bantuan angin. Budidaya padi memiliki beberapa pedoman
teknis seperti cara menanam benih, perendaman benih, pemeliharaan pembibitan/
penyemaian, pemindahan benih, pemupukan, pengolahan lading ringan, penyiangan,
pengairan, pengendalian hama dan penyakit, dan cara panen dan pasca panen.
Benih
Sawah
membutuhkan 1,5 – 3 kg benih dengan jarak tanam 25 x 25 cm/ 1000 m2.
Jumlah ideal penyebaran sekitar 50 – 60 gr/m2.
Perendaman Benih
Benih
direndam POC NASA dan air dengan dosis 2 cc/lt air selama 6 – 12 jam. Setelah
dipilih yang berisi dan ditiriskan, diperam dengan daun pisnag atau dipendam di
dalam tanah selama 1 – 2 malam.
Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
Persemaian
diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 – 5 cm. setelah berumur 7 – 10 hari
dan 14 – 18 hari dilakukan penyemprotan POC NASA dengan dosis 2 tangki.
Pemindahan Benih
Bibit
yang siap ditanam di sawah adalah yang telah berumur 21 – 40 hari, telah
memiliki 5 – 7 helai daun, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam dan
tidak mudah terserang hama dan penyakit.
Pemupukan
Penggunaan
pupuk harus sesuai dengan dosis yang berlaku. Semua produk makro dicampur dan
disebarkan secara merata ke lahan sesuai dosis.
Pengolahan Lahan
Ringan
Biasanya
dialkukan pada umur 20 hari sebelum tanam yang bertujuan untuk membuat
sirkulasi udara dalam tanah.
Penyiangan
Penyiangan
rumput-rumput liar dilakukan tiga kali ketika berumur 4 minggu, minggu dan 55
minggu.
Pengairan
Penggenangan
air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, dan masa
pembungaan. Pengeringan hanya dilakukan pada fase sebelum pembungaan yang
bertujuan untk pembentukan anakan dan fse pemasakan biji untuk menyeragamkan
dan mempercepat pemasakan biji.
Pengendalian
Hama dan Penyakit
Hama
dan penyakit yang biasa menyerang tanaman padi adalah hama putih, wereng,
walang sangit, kepik hijau, penggerek batang padi, hama tikus, burung, penyakit
bercak daun coklat, penyakit blast, busuk pelepah daun, penyekit fusarium,
penyakit hawar daun, penyakit kerdil, dan penyakit tungro. Berbagai macam hama
dan penyakit pengganggu tanaman ini dapat bersumber dari virus, bakteri, atau
nematode yang memiliki tanda dan gejala tampak yang berbeda. Ketiganya memiliki
cara pengendalian yang berbeda-beda.
Panen dan Pasca
Panen
Panen dilakukan jika butir gabah 80%
menguning dan tangkainya menunduk.
Produsen Padi di
Wilayah Pantura
Gambar 2. Padi di Wilayah Pantura
Wilayah
Pantura terdiri dari 5 propinsi yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah
dan Jawa Timur. Jalur sepanjang pantai utara ini memiliki potensi yang besar
terutama di sektor perikanan, perkebunan, pertambangan dan pariwisata. Kawasan
ini merupakan salah satu penyuplai terbesar untuk stok cadangan pangan di
Indonesia.
Wilayah
Pantura Jabar dianggap memenuhi syarat sebagai daerah sentra lumbung padi
karena berbagai kelebihan yang dimilikinya. Wilayah Pantura Jabar yang agraris
membuat pemerintah tertarik untuk mempertahankan wilayah pantura tersebut untuk
tetap dijadikan penghasil beras andalan. Upaya yang dilakukan pemerintah
terkait hal ini antara lain memberikan dukungan berbagai sarana dan prasarana
pertanian, mulai dari sarana irigasi, bibit, maupun pupuk.
Kabupaten
Karawang merupakan salah satu kabupaten lumbung padi di wilayah Pantura
Propinsi Jabar. Sebagian besar topografinya berbentuk daratan dengan variasi ketinggian antara 0-5 M
diatas permukaan laut, dan sedikit bagian wilayah berbukit. Secara umum jenis
tanah di Kabupaten Karawang terdiri dari alluvial terutama pada lahan sawah
dataran rendah, sedangkan untuk daerah berbukit terdiri dari padzolik dan
latosal. Lahan sawah umumnya ditanam padi 2 kali setahun, yang mencakup luasan
91.373 ha. Masa tanam padi puncaknya pada bulan-bulan April-Juli dan
Nopember-Januari; dengan puncak masa panen padi pada bulan-bulan Februari-April
dan Juli-Oktober
Menurut
Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1969, jalur Pantura Jateng juga merupakan
daerah penghasil padi karena tanahnya memiliki tingkat kesuburan tinggi. Jenis tanah
ini didominasi oleh tanah latosol, alluvial dan grumusol. Pertanian merupakan
sektor utama perekonomian Jawa Tengah, dimana mata pencaharian di bidang ini
digeluti hampir separuh dari angkatan kerja terserap. Salah satu daerah yang
menjadi penghasil padi pada kawasan ini adalah daerah Rembang.
Produksi
padi di Kabupaten Rembang dari tahun 1996-2001 mengalami pertumbuhan yang
positif dan bahkan dapat mencapai swasembada pangan. Tetapi pada tahun
2002-2003 mengalami penurunan yang cukup signifikan, penurunan produksi padi
disebabkan oleh penurunan luas area panen.
Gambar 2. Tabel Produktivitas
Tanaman Padi di Rembang.
Wilayah
Pantura Jatim, mulai dari Tuban, Bojonegoro, Lamongan dan Gresik juga mulai
berkembang menjadi penghasil beras. Secara tradisional, sebenarnya daerah
tersebut bukan merupakan daerah penghasil beras karena struktur tanahnya yang
berupa bukit kapur kepanjangan dari Jawa Tengah. Tetapi, belakangan ini Pantura
menjadi primadona baru, sebagai daerah penghasil beras yang cukup potensial.
Daerah yang paling berpotensial sebagai penghasil beras di kawasan ini adalah
Kabupaten Bojonegoro. Sedikitnya sekitar 100.000 ha sawah masih dapat
dioptimalkan untuk panen padi dari sekali menjadi 2 tahun. Keberhasilan ini
diperoleh melalui rekayasa mengangkat air dari sungai Bengawan Solo ketika
musim kemarau untuk mengairi sawah yang letaknya di atas permukaan sungai.
Keadaan
iklim di wilayah Pantai Utara seringkali berubah-ubah terhadap kenaikan air
laut. Akibat perubahan iklim maka terjadi kenaikan
muka air laut di Pantura Jawa antara 6-10 mm per tahun. Karena hal itu maka
dapat berdampak buruk bagi keadaan Pantura sendiri, terutama untuk pertanian di
wilayah tersebut, 64.3 hektar sawah akan
tergenang dan akan mengakibatkan puso bagi sawah yang sedang digunakan untuk
media tanam padi. Wilayah pesisir pantai utara Jawa dikenal sebagai daerah yang
agraris dengan ratusan ribu lahan pertanian produktif sekaligus lumbung pasokan
pangan nasional.
Berbagai
kebijakan di sektor pertanian dilakukan untuk mengoptimalkan potensi tiap-tiap
daerah untuk mendapatkan hasil pertanian yang maksimal. Kebijakan pembangunan
sektor pertanian diujukan untuk
a.
meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani dalam arti luas yang meliputi
pekebunan, peternakan dan nelayan melalui pengembangan usaha pertanian
berwawasan agribisnis
b.
meningkatkan produksi pertanian untuk mencapai ketahanan pangan keluarga dan
daerah, serta memenuhi bahan baku industri pengolahan untuk mengisi pasar
domestik dan ekspor
c.
meningkatkan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarkat; (d)
meningkatkan kemandirian petani, peternak, pekebun dan nelayan melalui
pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan pertanian.
Kesimpulan
Padi
merupakan tanaman budidaya yang diproduksi dalam jumlah besar dan terpenting
dalam peradaban karena merupakan sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar
warga Indonesia. Sebagian besar padi yang dipasarkan dan kita konsumsi
diproduksi dari daerah-daerah sekitar Pantura, seperti Karawang, Jombang,
Indramayu, Kendal, dll. Wilayah pesisir pantai utara Jawa ini dikenal sebagai
daerah agraris dengan ratusan ribu hektar lahan pertanian produktif sekaligus
lumbung pasokan pangan Jabar maupun nasional.
Budidaya
padi memiliki beberapa pedoman teknis seperti cara menanam benih, perendaman
benih, pemeliharaan pembibitan/ penyemaian, pemindahan benih, pemupukan,
pengolahan lading ringan, penyiangan, pengairan, pengendalian hama dan
penyakit, dan cara panen dan pasca panen.
Wilayah
Pantura terdiri dari 5 propinsi yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Jalur sepanjang pantai utara ini memiliki potensi yang
besar dalam sektor pertanian. Wilayah Pantura Jabar yang agraris membuat
pemerintah tertarik untuk mempertahankan wilayah pantura tersebut untuk tetap
dijadikan penghasil beras andalan. Pantura Jateng juga merupakan daerah
penghasil padi karena tanahnya memiliki tingkat kesuburan tinggi karena
didominasi oleh tanah latosol, alluvial dan grumusol. Wilayah Pantura Jatim,
mulai dari Tuban, Bojonegoro, Lamongan dan Gresik juga mulai berkembang menjadi
penghasil beras.
Berbagai
kebijakan di sektor pertanian dilakukan untuk mengoptimalkan potensi tiap-tiap
daerah untuk mendapatkan hasil pertanian yang maksimal dengan tujuan
meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, meningkatkan produksi pertanian
untuk mencapai ketahanan pangan. meningkatkan lapangan kerja dan kesempatan
berusaha bagi masyarkat, meningkatkan kemandirian petani, peternak, pekebun dan
nelayan melalui pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan pertanian
Materi Pendukung
Ajijah. Roberto Purba Yanto Rachmat Iskandar. Kala pantura tidak hanya hasilkan padi.http://bataviase.co.id/node/485774.
Produksi Padi di Pantura Terancam Menurun. http://202.169.46.231/News/2006/02/23/Nusantar/nus01.htm
Produktivitas Padi di Pantura Kendal Tinggi Semarang metro. http://suaramerdeka.com/.
http://m.detik.com/read/2004/06/24/102201/167556/131/pantura-dipertahankan-sebagai-.
Prabowo ,Abror Yudi. BUDIDAYA PADI. http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-padi.html.
MENGENAL TANAMAN PADI LEBIH DEKAT. smk.nuruljadid.net.
http://diskanlut-jateng.go.id/index.php/read/kp3k/profil_detail/46.
http://www.ptpn-11.com/mewaspadai-dampak-perubahan-iklim.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar