Secara definisi kata integritas berasal dari
bahasa Inggris yakni integrity, yang berasal dari akar kata integer yang mana
artinya menyeluruh, lengkap atau segalanya. Ini adalah bentuk ketaatan secara
keagamaan terhadap kode moral, nilai dan kelakuan. Kalau kita peragakan , maka
integritas ini melebihi karakter seseorang, aksi yang dapat dipercaya
(trustworthy action) dan komitmen yang bertanggung jawab (responsible
commitment). Kalau boleh ditentukan, maka integritas itu adalah standard
terhadap anti suap (incrorruptibility) menolak melakukan kesalahan terhadap
kebenaran, bertanggung-jawab atau janji (pledge).
Setiap pagi, begitu kita buka mata dan
melangkah masuk ke kantor atau duduk di bangku kuliah, kita sudah menemukan
berbagai macam orang percaya dengan sifat yang kadang sulit dibedakan dengan
mereka yang di luar sana. Ciri-ciri khasnya menjadi pudar begitu saja,
keputusan-keputusan yang diambil juga tidak ada bedanya, bahkan kadang
menyerempet sehingga bertentangan dengan apa yang di ajarkan oleh Alkitab.
Ketika mendapat teguran, mereka malah membela diri, masalah bisnis jangan
disamakan dengan hal-hal rohani.
Kita ini secara tidak langsung setiap hari
selalu mengambil keputusan, saya kurang tahu untuk hari ini saja sudah ada berapa
keputusan penting yang sudah anda ambil. Bangun dari tempat tidur saja itu
merupakan suatu keputusan, ia akan menjadi orang Kristen yang berintegritas
tinggi kalau setiap hari memiliki kebiasaan bangun pagi, namun integritasnya
akan dipertanyakan apabila setiap hari bangunya kesiangan.
Sebagai seorang mahasiswa, tatkala semua
teman-teman di kampus berlaku curang sewaktu ujian, lalu bagaimana dengan anda?
Apakah tetap disiplin untuk taat pada peraturan sekolah? Apakah anda merasa
tersendiri dan ditinggalkan kalau harus mengambil keputusan yang beda dari
orang-orang? Atau juga.
Menjadi siapa kita ini tergantung apa yang
menjadi keputusan di dalam kita, tatkala kita memilih untuk berbuat yang tidak
baik , maka sorotan dari masyarakat sudah langsung menilai kita. Seorang pria
yang memutuskan untuk mengisap rokok, bahkan kadang juga ganja, maka sekitar
masyarakat sudah menilainya .
Pernah terjadi di Tiongkok, ada sebuah penjara
yang narapidananya pada lari keluar, padahal tembok penjaranya tinggi, dikunci
dengan gembok raksasa, penjaganya juga banyak. Mengapa demikian? Ternyta
setelah diselidiki, yang bermasalah adalah integritas penjaga pintu penjara
itu, ia dapat dibeli dengan uang, sehingga pintu yang digembok dengan gembok
raksasa itu dapat dibuka begitu saja. Integritas seseorang, menentukan
kelakuannya, kalau integritasnya tinggi, pastilah ia tidak bakal tergoda dengan
uang itu.
Orang yang mempunyai integritas pastilah orang yang berhikmat,orang yang berhikmat pastilah ada hubungan intim dengan Tuhan.Membangun integritas haruslah dimulai dari kerinduan kita untuk bersekutu dengan Tuhan.milikilah persekutuan dengan Tuhan. bangun Integritas sebagai pelajar dengan Intim pada Allah. bangun integritas sebagai karyawan dengan intim pada Allah. bangun integritas sebagai istri/suami dengan intim pada Allah. mau cari suami/istri carilah orang yang membangun hidupnya diatas Firman. mau cari karyawan carilah orang yang membangun hidupnya diatas firman. bangunlah keintiman dengan Bapa maka akan memiliki integritas.
Orang yang mempunyai integritas pastilah orang yang berhikmat,orang yang berhikmat pastilah ada hubungan intim dengan Tuhan.Membangun integritas haruslah dimulai dari kerinduan kita untuk bersekutu dengan Tuhan.milikilah persekutuan dengan Tuhan. bangun Integritas sebagai pelajar dengan Intim pada Allah. bangun integritas sebagai karyawan dengan intim pada Allah. bangun integritas sebagai istri/suami dengan intim pada Allah. mau cari suami/istri carilah orang yang membangun hidupnya diatas Firman. mau cari karyawan carilah orang yang membangun hidupnya diatas firman. bangunlah keintiman dengan Bapa maka akan memiliki integritas.
Karakteristik utama seorang yang berintegritas terletak pada keutuhan
hidupnya, yaitu konsistensi dalam perbuatan dan perkataan. Integritas berbeda
dengan image. Image adalah apa orang pikir tentang siapa kita. Image
adalah persepsi. Integritas adalah siapa kita sesungguhnya. Saat seorang
memfokuskan perhatian dan upayanya untuk memproyeksikan sebuah image yang palsu
tentang dirinya kepada orang lain, orang tersebut memiliki resiko yang tinggi
untuk kehilangan kredibilitasnya.
Integritas adalah modal utama seorang pemimpin, namun sekaligus modal
yang paling langka dimiliki oleh
pemimpin. Inilah ironi terbesar dalam area kepemimpinan.
Integritas adalah modal utama seorang pemimpin. James Kouzes dan Barry
Posner dalam buku mereka berjudul Credibility: How leaders gain and lose it,
why people demand it melaporkan hasil riset mereka selama hamper 20 tahun dari
hasil survey terhadap ribuan professionals dari empat benua dan ratusan studi
kasus bahwa faktor nomor satu yang paling kritikal bagi seorang pemimpin adalah
integritas.
Warren
Bennis dalam bukunya Leaders: Strategies
for taking charge menulis bahwa integritas adalah fondasi untuk membangun rasa
percaya (trust). Trust ini berkaitan erat dengan predictability.Seorang pemimpin yang
memiliki integritas membangun trust dengan menunjukkan kepada orang lain bahwa
apabila diperhadapkan dengan tantangan moral, segala keputusan dan aksinya
dapat diprediksi.
Seringkali kita menggunakan kata 'integritas', 'etika', dan 'moralitas'
secara bergantian untuk me-refer ke maksud yang sama. Adakah perbedaan antara
ketiga hal tersebut? Tentu ada. Secara sederhana, etika adalah standar
tentang mana yang benar dan salah, baik dan jahat.Apa yang kita pikir benar dan
baik, itulah etika kita. Pakar management Chris Argyris menyebutnya sebagai
'espoused theory'. Sedangkan moralitas adalah tindakan aktual tentang hal yang
benar dan salah, baik dan jahat. Oleh Chris disebut juga sebagai
'theory-in-use'. Jadi kalau etika ada di level teoretika, maka moralitas ada di
level praktika. Integritas sendiri adalah integrasi antara etika dan moralitas.
Semakin terintegrasi, semakin tinggi level integritas yang ada.
Jika seorang pemimpin menganggap bahwa memanipulasi orang itu itu sah-sah
saja, lalu dia mengeksploitasi orang-orang yang bekerja dan melayani
bersamanya, berarti pemimpin tersebut tidak etis dan imoral. Namun paling
tidak, dia masih memiliki integritas, meskipun dalam konotasi negatif. Karena
konsep dan aksinya selaras.
Pada zaman ini, kita hidup dalam era kosmetik dan penuh topeng. Kita
berpura-pura khusyuk berdoa, pura-pura produktif bekerja, pura-pura aktif
melayani, pura-pura peduli kepada orang lain. Inilah tahap pertama, yaitu
menipu orang lain (munafik). namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta
dan kita tidak melakukan kebenaran"
Kita menganggap diri sendiri benar. Saat kita jatuh dalam
"selfdeception" (kecurangan diri), kita tidak lagi sadar bahwa kita
melakukan dosa. Orang yang seperti ini perlahan-lahan akan menjadi paranoid --
selalu merasa khawatir akan ketahuan. Lama-kelamaan, dia tak lagi berbeda
dengan orang gila karena tidak tahu apakah dia hidup dalam delusi atau realita.
"Image" palsu yang dia jaga dan perlihatkan kepada orang-orang telah
menjadi menu kesehariannya. Puncaknya, kita menipu Allah dan membuat Allah
sebagai penipu.
Kita dapat memiliki integritas tanpa menjadi pemimpin. Namun kita tidak
mungkin dapat menjadi pemimpin tanpa integritas. Apalagi menjadi pemimpin
Kristen.
orang yang tidak berintegritas sesungguhnya sedang mengalami dekadensi
moral dan spiritual. Orang itu diliputi kegelapan, tapi tidak menyadarinya
karena menganggap kegelapan itu adalah terang.
Jalan menuju
integritas begitu sulit dan berliku. Serangkaian kebobrokan moral di atas
seharusnya menyebabkan kita semakin melekat pada Tuhan, semakin menjaga hati,
dan meminta-Nya untuk menguji hati kita. Ingatlah, dunia tetap menanti
orang-orang yang bisa menjadi teladan.
Catatan Kuliah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar